Apakah E-commerce itu?

Apa itu E-Commerce ? Pengertian, Manfaat & Contoh Bisnis eCommerce
Pada jaman sekarang, masyarakat dunia tak pernah luput dari penggunaan internet. Hampir semua aktifitas yang dilakukan melibatkan penggunaan internet, hingga internet pun dirasa menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian kalangan di jaman modern ini, terutama mereka yang menggunakan internet untuk keperluan bisnis, atau sering juga disebut E-commerce.

E-commerce atau kepanjangan dari Electronic Commerce, atau yang berarti Perdagangan Elektronik, adalah transaksi jual-beli yang dilakukan menggunakan perantara alat elektronik, yang dalam hal ini menggunakan media gadget/komputer yang terkoneksi dengan internet.
Adapun pendapat mengenai pengertian E-Commerce bahwa E-commerce mengacu pada internet untuk belanja online dan jangkauan lebih sempit. Dimana e-commerce adalah subperangkat dari E-Bisnis. Cara pembayarannya yaitu melalui transfer uang secara digital seperti melalui account paypal atau kartu credit. Sedangkan E-Bisnis mengacu pada internet tapi jangkauan lebih luas. Area bisnisnya terjadi ketika perusahaan atau individu berkomunikasi dengan klien atau nasabah melalui e-mail tapi pemasaran atau penjualan di lakukan dengan internet. Dengan begitu dapat memberikan keuntungan berupa keamanan fleksibililtas dan efisiensi. Cara pembayarannya yaitu dengan melaui pembayaran digital secara E-Gold yang sudah di akui di seluruh dunia dalam melakukan transaksi online.

Beberapa aplikasi yang mendukung aktifitas E-commerce yaitu E-mail, Online shop, dan Online Banking.

Proses yang terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
  1. Presentasi electronis (Pembuatan Website) untuk produk dan layanan.
  2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
  3. Secara otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor rekening maupun nomor kartu kredit).
  4. Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan penanganan transaksi.
Adapun keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan transaksi melalui E-Commerce bagi suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
  1. Meningkatkan pendapatan dengan menggunakan online channel yang biayanya lebih murah.
  2. Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya.
  3. Mengurangi keterlambatan dengan menggunakan transfer elektronik/pembayaran yang tepat waktu dan dapat langsung dicek.
  4. Mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsif.

Contoh Bisnis E-Commerce
Ada berbagai macam contoh atau jenis-jenis bisnis E-Commerce, namun secara garis besar bisnis E-Commerce dibedakan menjadi 3 Model, yaitu:


  1. E-Commerce C2C (Customer to Customer)

    Salah satu contoh bisnis E-Commerce C2C adalah website marketplace. Marketplace adalah jenis bisnis E-Commerce yang menyediakan fasilitas berupa tempat promosi dan aktifitas transaksi uang kepada pelanggan. Dengan kata lain, bisnis e-Commerce berbasis marketplace mempunyai fokus utama untuk memfasilitasi para penjual.

    Bisnis E-Commerce dengan model Marketplace sangat populer di internet dan sudah ada banyak sekali situs-situs yang mengadopsinya, seperti :
    • Flippa
    • oDesk
    • eBay

    Situs Marketplace di Indonesia juga ada banyak, sebagai contoh adalah Tokopedia dan Elevania.
  2. E-Commerce Business To Business (B2B)

    E-Commerce Business To Business adalah jenis bisnis eCommerce yang dilakukan antara dua belah pihak yang saling menguntungkan dan biasanya dilakukan secara berkelanjutkan.

    Contoh model bisnis E-Commerce B2B adalah dua perusahaan yang saling melakukan transaksi jual beli.
  3. E-Commerce B2C (Business to Consumer)

    Jenis E-Commerce B2C adalah menawarkan barang langsung ke konsumen.

    Contoh penerapan bisnis E-Commerce B2C adalah toko online, dimana konsumen bisa langsung berkomunikasi dengan pelaku bisnis (penjual).

Secara garis besar, ketiga contoh model bisnis E-Commerce di atas yang paling sering digunakan oleh para pelaku bisnis E-Commerce di Indonesia.

Untuk mendukung kelancaran bisnis E-Commerce yang Anda jalankan, ada beberapa tool online yang patut untuk dicoba seperti berikut:

  • Google Adwords Keyword Planner

    Keyword Planner adalah tool internet marketing online dari Google yang menyediakan fasilitas untuk melakukan riset mengenai jumlah dan tingkat persaingan dari sebuah barang / produk tertentu.
  • Google Analytic

    Bagi pemilik online shop, sangat saya sarankan untuk memasang tool yang satu ini, karena dengan memasang Google Analytic di online shop, maka kita bisa mengidentifikasi perilaku konsumen, yang nantinya bisa kita gunakan untuk membuat perbaikan.
  • Mail Chimp

    Mail Chimp adalah tool untuk membantu Anda dalam melakukan email marketing. Kenapa harus email marketing? Karena berdasarkan pengalaman, konversi dari email marketing bisa sampai 70%, artinya jika kita jualan menggunakan email, maka peluang terjadi closing (penjualan) sangat tinggi.

Didalam dunia E-Commerce pasti terdapat dampak positif dan negatifnya.
Dampak positifnya antara lain:

  1. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
  2. Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
  3. Menurunkan biaya operasional (operating cost).
  4. Melebarkan jangkauan (global reach).
  5. Meningkatkan customer loyality.
  6. Meningkatkan supplier management.
  7. Memperpendek waktu produksi.
  8. Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak negatifnya antarra lain:
  1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
  2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
  3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
  4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
  5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
  6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.


Komentar

Postingan Populer