Individu, Keluarga dan Mayarakat
Individu
Koentjaraningrat membedakan 3 macam keluarga luas berdasarkan bentuknya :
http://yolandavanny.blogspot.com/2011/12/hubungan-antara-individu-keluarga-dan.html
Individu
berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata
individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan
yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai
suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Istilah individu dalam kaitannya
dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula
diartikan sebagai manusia.
Dalam
pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah
lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku
umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang
tidak
hanya memiliki peranan-peranan yang khsa didalam lingkungan sosialnya,
meliankan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Didalam suatu kerumunan massa manusia cenderung menyingkirkan
individualitasnya, karena tingkah laku yang ditampilkannya hamper identik
dengan tingkah laku masa.
Dalam
perkembangannya setiap individu mengalami dan dibebankan berbagai peranan, yang
berasal dari kondisi kebersamaan hidup dengan sesame manusia. Seringakli pula
terdapat konflik dalam diri individu, karena tingkah laku yang khas dirinya
bertentangan dengan peranan yang dituntut masyarakatnya. Namun setiap warga
masyarakat yang namanya individu wajar untuk menyesuaikan tingkah lakunya
sebagai bagian dari perilaku sosial masyarakatnya. Keberhasilan dalam
menyesuaikan diri atau memerankan diri sebagai individu dan sebagai warga bagian
masyarakatnya memberikan konotasi “maang” dalam arti sosial. Artinya individu
tersebut telah dapat menemukan kepribadiannya aatau dengan kata lain proses
aktualisasi dirinya sebagai bagian dari lingkungannya telah terbentuk.
Perkembangan Individu
Manusia pada waktu lahir tampaknya sangat lemah namun
bayi mempunyai banyak kemungkinan untuk berkembang. Bayi berproses menjadi anak
dan anak akan berkembang menjadi dewasa. Prinsip-prinsip perkembangan pada
manusia adalah sebagai berikut:
1)
Perkembangan mengikuti pola-pola tertentu dan
berlangsung secara teratur.
2)
Perkembangan menuju diferensiasi dan integrasi dari
gerakan-gerakan yang bersifat masal menuju gerakan-gerakan khusus.
3)
Pertumbuhan dan perkembangan tidak terjadi secara
tiba-tiba tetapi berlangsung secara berangsur-angsur secara teratur dan
terus-menerus.
4)
Suatu tingkat perkembangan dipengaruhi oleh sifat
perkembangan sebelumnya.
5)
Perkembangan
antara anak satu berbeda dengan anak lain, baik dalam perkem-bangan
masing-masing aspek kejiwaannya maupun cepat atau lambatnya perkembangan
tersebut (Hartomo, 2004: 69).
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan
khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya
individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu
merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
Keluarga
Keluarga adalah
unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil
dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu
sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahrikan
individu dengan berbgai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Keluarga merupakan
gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini. Sebagai gejala yang
universal, keluarga mempunyai 4 karakteristik yang memberi kejelasan tentang
konsep keluarga;
§ Keluarga terdiri dari
orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Yang
mengiakt suami dan istri adalah perkawinan, yang mempersatukan orang tua dan anak-anak
adalah hubungan darah (umumnya) dan kadang-karang adopsi.
§ Para anggota suatu
keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk
sautu rumah tangga (household), kadang-kadang satu rumah tangga itu hanya
terdiri dari suami istri tanpa anak-anak, atau dengan satu atau dua anak saja
§ Keluarga itu merupakan
satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang
memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak
perempuan
§ Keluarga itu mempertahankan
suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang
lebih luas.
Keluarga ideal adalah
keluarga berencana yaitu suami, istri, dan dua anak, tapi bagi saya, itu adalah
syarat kesekian untuk menjadi keluarga ideal. Karena hubungan yang baik antar
satu individu ke individu lain nya saja sudah memenuhi syarat untuk menjadi
keluarga yang ideal, misal nya saling menghormati, menghargai, sopan dalam
berbicara maupun bertindak.
Dapat dikatakan keluarga
ideal adalah keluarga yang bahagia yang terdiri dari
ayah, ibu, serta anak-anak dalam suatu rumah yang dapat menjalankan peranan
masing-masing secara baik,sehingga dapat menimbulkan kerukunan, kenyamanan,
serta keharmonisan dalam rumah tangga.
§ Ayah
Kedudukan ayah sebagai pemimpin keluarga, memiliki peran dalam memenuhi kesejahteraan anggota keluarganya. Oleh karena itu, ayah pergi bekerja untuk mencari nafkah. Tapi dalam hal ini ayah bukan hanya bekerja untuk mencari nafkah saja tapi mempunyai kewajiban untuk ikut serta membimbing anak-anaknya.
Kedudukan ayah sebagai pemimpin keluarga, memiliki peran dalam memenuhi kesejahteraan anggota keluarganya. Oleh karena itu, ayah pergi bekerja untuk mencari nafkah. Tapi dalam hal ini ayah bukan hanya bekerja untuk mencari nafkah saja tapi mempunyai kewajiban untuk ikut serta membimbing anak-anaknya.
§ Ibu
Peran ibu mengatur dan mengurus rumah tangga. Ibu juga bisa mencari nafkah tambahan, membimbing, merawat, mengasuh dan mendidik anak-anak hingga mencapai usia dewasa.
ibu mengepalai urusan rumah tangga selagi ayah tidak di rumah, namun ibu harus menuruti perintah ayah, karena itu hukum mutlak yang harus diikuti
Peran ibu mengatur dan mengurus rumah tangga. Ibu juga bisa mencari nafkah tambahan, membimbing, merawat, mengasuh dan mendidik anak-anak hingga mencapai usia dewasa.
ibu mengepalai urusan rumah tangga selagi ayah tidak di rumah, namun ibu harus menuruti perintah ayah, karena itu hukum mutlak yang harus diikuti
§ Anak
anggota keluarga yang lain disebut anak, Sebagai anggota keluarga seorang anak wajib dalam membantu orang tua, mematuhi nasihat orang tua, menghormati orang tua, dan kelak saat dewasa anak wajib berbalas budi kepada ayah dan ibu, walaupun sejujurnya mereka tidak menginginkannya, yang mereka inginkan adalah melihat kita sukses atau berhasil.
anggota keluarga yang lain disebut anak, Sebagai anggota keluarga seorang anak wajib dalam membantu orang tua, mematuhi nasihat orang tua, menghormati orang tua, dan kelak saat dewasa anak wajib berbalas budi kepada ayah dan ibu, walaupun sejujurnya mereka tidak menginginkannya, yang mereka inginkan adalah melihat kita sukses atau berhasil.
Koentjaraningrat membedakan 3 macam keluarga luas berdasarkan bentuknya :
- keluarga luas utrolokal, berdasarkan adapt utrolokal, terdiri dari keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga batih/inti anak laki-laki maupun anak perempuan
- keluarga luas viriolokal, berdasakan adapt viriolokal, terdiri dari satu keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga inti dari anak-anak lelaki
- Keluarga luas uxorilokal, berdasarkan adapt uxorilokal, terdiri dari satu keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga batih/inti anak-anak perempuan
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga,
sebagai berikut :
1.
Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah
mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan
anak bila kelak dewasa.
2.
Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam
menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi
anggota masyarakat yang baik.
3.
Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini
adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota
keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4.
Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah
menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang
lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga.
Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam
keluarga.
5.
Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini
adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam
kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa
ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah
di dunia ini.
6.
Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini
adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga
yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur
penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan
keluarga.
7.
Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi
ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan
di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman
masing-masing, dsb.
8.
Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal
ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
9.
Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman
diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Masyarakat
Masyarakat adalah suatu
istilah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, ada masyarakat kota,
masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan lain-lain. Dalam bahas Inggris dipakai
istilah society yang berasal dari kata latin socius, yang berarti “kawan”
istilah masyarakat itu sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu Syaraka yang
berarti “ ikut serta, berpartisipasi”.
Peter L Berger, seorang
ahli sosiologi memberikan definisi masyarakat sebagai berikut : “ masyarakat merupakan suatu keseluruhan
kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya.”. Koentjaraningrat dalam tulisannya
menyatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia atau kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang
bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam
psikologi sosial masyarakat dinyatakan sebagai sekelompok manusia dalam suatu
kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif, yang
menunjukkan keteraturan tingkah laku warganya guna memenuhi kebutuhan dan
kepentingan masing-masing. Menilik kenyataan dilapangan, suatu masyarakat bisa
berupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku.
- Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
- Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan
Masalah-masalah dalam
masyarakat
Masalah sosial adalah suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara
unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti
kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1.
Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2.
Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3.
Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4.
Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb
Sumber:
http://anwarabdi.wordpress.com/2013/05/04/individu-keluarga-dan-masyarakat/http://yolandavanny.blogspot.com/2011/12/hubungan-antara-individu-keluarga-dan.html
Komentar
Posting Komentar